Quantcast
Channel: Asita Suryanto – #TravelON by Wego Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 20

36 Jam di Goreme, Turki (II)

$
0
0

Kalau ke Turki, sempatkan melihat matahari terbit dari atas balon udara. Meski relatif mahal, pengalaman yang didapat sungguh tak ternilai harganya.

IMG_9149 (1)

Pukul 05.00
Ini hari kedua saya di Goreme, Cappadocia Turki.  Jika kemarin saya menonton sunset cantik dari titik terbaik di Gerome, maka hari ini saya akan menikmati sunrise dari balon udara. Staf tur lokal menjemput saya untuk naik balon udara. Saat melayang dengan balon udara, saya melihat sunrise yang luar biasa indah! 

Matahari seolah terbit di atas batu-batu gua yang unik. Sesekali, balon udara yang saya tumpangi sangat dekat dengan balon udara lain, seolah-olah bakal tabrakan. Betul-betul pengalaman yang tak akan saya lupakan. Meski tarif tur balon udara ini lumayan mahal, sekitar 130 euro atau setara Rp2 jutaan, tapi sungguh sepadan!

Pukul 10.00
Usai mandi dan sarapan, saya ikut paket green tour yaitu  berkunjung ke Underground City (kota gua). Juga berencana hiking di Lembah Ihlara dengan biaya 120 Lira atau Rp 600.000 untuk per orang. Staf tur lokal membawa kami mengunjungi lembah gunung Goreme. Dilihat dari atas, lembah ini terlihat seperti burung merpati sehingga dianamakan Pigeon Valley. Di tempat ini lah terdapat pohon yang dipenuhi ikon batu mata biru, ikon khas negeri Turki yang berupa simbol sebuah mata berwarna biru.

Perjalanan berlanjut ke Underground City. Letaknya di Kaymakli dan Derinkuyu, berjarak 20 dan 30 km ke arah selatan kota Nevsehir. Selain tur balon udara, kunjungan ke kota bawah tanah ini termasuk agenda penting. Sebab sangat jarang ditemukan di tempat lain dan harus diakui, memang unik.

Kota bawah tanah ini awalnya dibangun sebagai tempat persembunyian kaum Nasrani sekitar abad ke-1 dan 2 Masehi, awal penyebaran agama kristen di Eropa. Saat itu, kaum Nasrani banyak diburu oleh penguasa Romawi untuk ditangkap dan dihukum mati. Mereka yang berhasil melarikan diri lantas membangun tempat persembunyian di bawah permukaan tanah di daerah Central Anatolia (Cappadocia).

IMG_9316 (1)

Akses masuk ke kota bawah tanah sengaja ditutup menggunakan pintu terbuat dari batu bundar atau rolling-stones berukuran besar. Maksudnya, agar pintu di permukaan tanah itu bisa ditutup dengan cara digeser apabila ada ancaman dari luar.

Untuk berkunjung ke kota bawah tanah ini, Anda bisa pergi sendiri atau bersama tur. Jika traveling mandiri, datanglah pagi hari saat loket pertama kali dibuka pukul 09.00 demi menghindari rombongan turis yang datang sekitar pukul 10-11 siang. Jadi dengan datang lebih pagi, Anda bisa menikmati dan menghayati keberadaan kota bawah tanah ini lebih santai.

Apabila berangkat sendiri, Anda bisa menumpang Dolmush (sejenis minibus) dari Nevsehir atau Goreme dengan harga tiket sekitar 3 sampai 5 Lira. Tiket masuk ke salah satu kota bawah tanah ini dipatok dengan harga 25 Lira atau Rp 130.000.

Pukul 13.00
Waktunya makan! Kami makan kebab Turki sambil bersiap hiking di lembah Ihlara. Lembah hutan ini banyak pohon cemara. Kami berjalan cukup santai menuruni tangga dan berjalan di jalan setapak sepanjang tepian sungai yang jernih. Banyak turis lokal yang mandi di sungai itu. Rasanya saya juga ingin meloncat untuk mandi karena panas sekali. Di musim panas seperti ini, suhu udara di Cappadocia mencapai 35 derajat celcius.

Pukul 17.00
Goreme Panorama. Ini lah titik bukit tertinggi di Goreme untuk melihat lembah dibawahnya. Semua bukit gua dan Kota Goreme kelihatan dari sini.

Pukul 19.00
Kembali ke hotel dan bersiap menuju halte bis. Malam ini, saya kembali ke Istambul. Berakhirlah sudah 36 jam petualangan di Goreme. Rasanya cukup, kok. Sudah bisa menikmati sunset di titik terbaik Kota Goreme, melihat sunrise dari balon udara, mengunjungi kota bawah tanah dan hiking di Lembah Ihlara .

Di luar pesona alamnya nan fantastis, Goreme memiliki fasilitas sangat lengkap bagi wisatawan. Mulai dari penginapan, restoran, supermarket hingga kantor informasi pariwisata yang sangat membantu. Staf pariwisata di halet bis antar kota Goreme juga sangat ramah membantu turis menelepon hotel yang sudah mereka pesan, untuk minta jemputan. Saya sendiri cuma menunggu 15 menit sebelum staf Hotel Star Cave menjemput menggunakan sedan pribadinya.  Perjalanan ke Goreme Turki akan terus terkenang.

The post 36 Jam di Goreme, Turki (II) appeared first on #TravelON by Wego Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 20

Latest Images

Trending Articles